Samata-Gowa, Mahasiswa Program Studi Manajemen Pendidikan Islam Pascasarjana UIN Alauddin Makassar, melaksanakan ujian tutup tesis pada Kamis, 30 Januari 2025. Tesisnya berjudul “Penerapan Manajemen Kurikulum di Ponpes Tahfidzul Qur’an Wahdah Islamiyah Putra Kabupaten Gowa”. Ujian ini berlangsung di Ruang Prodi MPI Pascasarjana dengan menghadirkan para penguji dan Pembimbing Tesis.
Dalam ujian tersebut, Rahmat didampingi oleh Promotor Prof. Dr. Hj. St. Azisah, M.Ed, St., Ph.D. dan Kopromotor Dr. Rappe, S.Ag., M.Pd.I. Sementara itu, Dewan Penguji terdiri dari Dr. St. Syamsudduha, M.Pd.I. dan Dr. Hamka Ilyas, M.Th.I. Mereka menguji kedalaman analisis serta kontribusi penelitian Rahmat terhadap pengembangan manajemen pendidikan di pesantren tahfizh.
Penelitian ini menyoroti penerapan manajemen kurikulum di Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Wahdah Islamiyah Putra Kabupaten Gowa, dengan fokus pada perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kurikulum. Menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus, Rahmat mengumpulkan data melalui observasi, wawancara dengan pimpinan pesantren, mudarris, dan santri, serta analisis dokumen. Data dianalisis melalui empat tahap utama: seleksi, reduksi, penyajian, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen kurikulum pesantren ini memiliki struktur yang sistematis. Perencanaan kurikulum mencakup visi, misi, tujuan, serta strategi pembelajaran dan penilaian. Pada tahap pelaksanaan, kurikulum dikategorikan ke dalam mata pelajaran umum, Dirasah Islamiyah, muatan lokal, dan pengembangan diri, dengan strategi pembelajaran yang beragam, seperti sistem klasikal, halaqah, dan marhalah. Evaluasi dilakukan secara berkala melalui supervisi, Liqa Maftuh, angket orang tua, serta penilaian pekanan, bulanan, semesteran, dan tahunan.
Implikasi penelitian ini menekankan pentingnya penyusunan silabus tahfizh sebagai pedoman utama dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Rahmat juga merekomendasikan agar Kementerian Agama RI mengembangkan kurikulum khusus bagi pesantren tahfizh agar setara dengan pendidikan diniyah formal lainnya. Dengan penelitian ini, diharapkan pesantren tahfizh di Indonesia dapat semakin meningkatkan kualitas pendidikan dan manajemen kurikulumnya.